Story of My Wife - Boarding House

By Lucy Friday, August 2, 2019
Sebut saja namanya Via, istriku saat ini yang sangat aku sayangi. Via bertubuh langsing semampai dengan warna kulit kuning langsat khas wanita Indonesia, dengan ukuran dada yang tidak besar namun bulat dan padat. Wajahnya manis mirip2 seperti Maudy Koesnadi lah kalau orang bilang, dengan bibir mungil merah muda dan rambut ikal bergelombangnya.
Pada saat kami sedang bercinta, seringkali aku menanyakan sentuhan2 yang pernah dilakukan mantannya terdahulu, entah saat pertama kali ditelanjangi mantannya atau saat pertama kali menghisap kemaluan mantannya, entah kenapa hal itu membuatku semakin bersemangat untuk menggumulinya. Saat kami sedang asik bercinta, aku menanyakan apakah ada lelaki lain yang bukan mantannya yang pernah merasakan tubuhnya, dan sambil menggelinjang saat aku ciumi lehernya Via mengangguk pelan sambil bercerita, dan begini ceritanya:



Saat itu Via harus kos saat bekerja di kota J, kosnya campur antara laki2 dan perempuan dimana mayoritas adalah pekerja sekitar daerah itu. Kos tersebut berlantai 3, dan Via berada dilantai paling atas. Dilantai paling atas adalah ruang TV dimana Via biasa menghabiskan waktunya menonton TV saat teman2 kosnya sedang pulang kerumah masing2. Malam itu, saat sedang asik menonton TV di sofa, tiba2 ada lelaki yang langsung memeluknya dari belakang, sebut saja namanya Raka. Raka tinggal dilantai 2, namun sering curhat ke Via mengenai istri dan anaknya dikampung, Via cukup akrab dengan Raka, dan tidak pernah berpikir macam2 tentang dirinya. Malam itu, Via sedang merasakan kangennya pelukan dan sentuhanku, Via cukup kaget saat Raka tiba2 datang memeluknya dari belakang. Dengan sopan, Via melepaskan pelukan Raka dan berdiri menuju kamarnya yang tak jauh dari ruang TV tersebut.

"Via, aku pinjam novel bacaaan donk, bosan dikamar sendirian", sahut Raka saat Via mulai beranjak ke kamar.
Tanpa basa-basi Raka menerobos masuk kekamar Via dan memilih-milih novel koleksi Via. Saat Via membuka lemari untuk mengambil beberapa novel koleksinya, dengan sigap dan perlahan Raka menutup pintu kamar Via dan duduk ditempat tidur Via yang tanpa alas (hanya spring bed dilantai) sambil pura2 memilih novel. Tiba2 saat Via lengah, Raka menarik lengan Via sehingga Via terjatuh menindih tubuh Raka ditempat tidur. Raka memegang pelan kepala Via dan mencium bibirnya dengan lembut, Via cukup kaget namun dia tak berusaha untuk melawan atau menolak. Ciuman lembut Raka sepertinya membuat pertahanan Via agak kendur, dan dengan sekali dorong, Raka membalikkan tubuh Via sehingga berada tiduran telentang tepat dibawah Raka. Dengan lembut Raka berkata "Tenang aja Via, aku cuma mau peluk dan cium kamu aja kok, sudah lama aku suka sama kamu", Via hanya diam dengan jantungnya yang berdegup kencang saat Raka berbaring disampingnya lalu menggeser tubuh Via menghadap kesamping kiri sambil tiduran. Raka memeluk Via dari belakang saat tiduran menyamping dan mencium lembut tengkuknya. Via merinding saat sentuhan bibir Raka menyentuh leher dan tengkuknya, dan sambil memeluk dan menciumi leher Via, Raka berbisik "Aku tahu kamu pasti kesepian juga, kamu pernah dientot tunangan kamu kan?", Via tidak menjawab dan hanya mendesah pelan saat tangan Raka mulai mengelus perut rata Via dari luar kaos tidurnya yang tipis (saat itu Via mengenakan kaos tipis dan celana pendek). Tangan nakal Raka pelan2 masuk kebalik kaos tipis Via dan mengelus punggung mulusnya, mencari tali pengait BH Via dan membukanya. Raka tampaknya cukup ahli dalam membuka BH, dalam hitungan menit BH Via sudah dibukanya dan secara menerawang puting Via menyembul tegak dibalik kaos tipisnya. Raka membalikkan tubuh Via hingga terlentang dan dia menindih tubuh Via dari atas sambil menciumi bibir Via yang mungil. Dibalik celana pendek ketatnya, pen|s Raka mulai menegang dan dengan sengaja dia arahkan ke belahan vag|na Via yang masih terlindungi celana pendeknya. Pelan2 Raka menggesekkan bagian bawahnya yang sudah tegang kebagian kemaluan Via sambil mengulum bibir Via dan pelan2 mulai menjamah payudara Via yang bulat dan mungil. Payudara kiri Via diremasnya perlahan sambil mencubit kecil puting susunya yang tegang, Via hanya mendesah saat Raka mulai turun merambati lehernya dan kedua tangannya menggenggam kedua payudaranya...Via hanya mendesah "Raka...jangan...aku sudah punya tunangan...", namun Raka tidak peduli dan malah asik mengulum puting susu Via dari luar kaos tipisnya hingga kaosnya basah tepat diantara kedua putingnya, sehingga puting susu merah muda coklatnya tercetak jelas walau tertutupi kaos tipisnya. Raka sangat telaten saat menggumuli Via, dan anehnya dia tidak berusaha untuk membuka kaos dan celana Via dan bahkan pakaiannya sendiri, tampaknya Raka sudah cukup puas dengan menciumi, meremasi payudara, mengulum puting, dan menggesekkan bagian bawah tubuhnya kebagian kemaluan Via. Beberapa saat kemudian tiab2 Raka berdiri dan mencium kening Via, "Selamat malam, waktunya tidur....makasih sudah temani aku malam ini". Via hanya berbaring menatap Raka saat keluar kamar tidurnya, Via ingin merasakan lebih namun ia tahu...is sudah ada yang punya. Dan malam itu Via tidur dengan bagian kemaluannya yang basah karena rangsangan lembut Raka.


Setelah kejadian malam itu, beberapa kali Raka kembali melakukannya dengan menyelinap masuk kekamar Via saat penghuni kos lainnya sedang tidur. Pernah suatu malam saat Via sedang menonton TV sambil mengenakan daster tidurnya sambil memeluk bantal kesayangannya (sebenarnya untuk menutupi dadanya yang sudah tidak pakai BH), Raka tiba2 menarik Via kekamarnya Via, menutup pintu kamarnya dengan cepat dan dengan posisi berdiri Raka menciumi bibir Via dengan nafsu sementara kedua tangannya meremas pantat Via, Via tersudut didinding kamarnya dan Raka mengangkat pantat Via sehingga bagian tengah kemaluannya bergesekkan dengan pen|s Raka yang tagak dibalik celana pendek ketatnya. Dengan cepat Raka membalikkan tubuh Via menghadap tembok, menciumi tengkuk Via sambil menyibakkan rambut halus Via dan meremas kedua payudara mungil Via dari belakang. Sambil menjilati tengkuk Via, Raka mendesah "ahhh..Via aku suka sekali ngeremas tetekmu, mungil tapi padat dan sekel putingnya...", ciuman dan remasan Raka semakin liar dan tiba2 tangan kanannya mengangkat bagian bawah daster Via dan masuk kedalam celana dalam Via sambil meremas pantat bulat Via. Via tercekat dan dengan spontan menahan tangan liar Raka, namun tenaganya kalah kuat dan Raka masih asik meremas pantat kanan telanjang Via sambil menciumi lehernya dan tangan kirinya meremas payudara kiri Via. Dengan kasar tiba2 Via dituntun ketempat tidur, dibiarkan tidur telentang sementara Raka duduk dihadapannya sambil mengangkat kedua paha Via. Dia mengelus lembut vag|na kemaluan Via dari luar celana dalamnya sambil mengusap lembut paha mulus Via. Dan seperti biasa, anehnya Raka hanya menggesekkan pen|s kerasnya dibagian kemaluan Via sambil menindih dan mengulum puting susu Via dari luar daster tipisnya. Kali ini, Raka sempat memasukkan tanggannya kebalik daster Via dan meremas serta memilin kencang puting susu kanan Via sehingga Via sedikit merintih. Setelah beberapa lama, Raka mencium kening Via sambil mengelus kepalanya sambil berkata "aku tahu kamu takut ngent*t sama aku, dan aku tahu kamu merasa bersalah dengan tunanganmu, lgpula aku tahu kamu juga tidak mau ngent*t dengan suami orang, makanya aku hanya melakukan sebatas ini hanya agar kita berdua tidak kesepian...", kata2 Raka membuat Via tersentuh dan sebelum keluar kamar Raka sempat mencium lembut kening Via kembali.
Siang yang panas, Via pulang setengah hari dari kantornya. Saat baru menginjakkan lantai 2, tiba2 ada tangan besar yang menarik tubuhnya masuk kedalam kamar. Ya, Raka dengan cepat menarik Via kekamarnya sebelum Via naik kelantai 3. Dan kini untuk pertama kalinya Via berada didalam kamar Raka, pria beristri yang beberapa kali menemani sepinya dengan cumbuan dan remasan lembut ditubuhnya. Kali ini Raka seperti seseorang yang berbeda, dengan kasar dia menarik Via ketempat tidurnya, menindih tubuh Via sambil berusaha membuka kancing kemeja kerja Via. Sambil mengulum kasar bibir mungil Via, Raka membuka 3 kancing atas kemeja Via, menciumi lehernya, dan tiba2 menggigit pundak mulus Via sehingga Via meringis sambil memukul punggung Raka. Dengan cepat Raka membuka BH Via dan dengan 3 kancing atas kemeja yang terbuka, terlihat 3 per 4 dari payudara mungil Via yang mulus. Karena Via terus berontak, Raka memegang kedua tangan Via sementara dia sibuk menciumi dada Via dan dengan hidungnya menyibakkan kemeja Via yang sudah terbuka kancing atasnya sambil mencari puting susunya.....dengan usaha gigih, Raka menemukan apa yang dicarinya, ya..puting susu Via yang selama ini tidak pernah dilihatnya namun sering dipilin dan dihisapnya dari balik pakaian Via. Seperti bayi yang menemukan induknya, Raka menyedot puting susu Via dalam2 sambil sesekali meggigit daerah sekitar puting susu Via hingga merah dan memar. Via hanya menjerit kecil sambil berkata "Raka..jangan..sakit.....a ku gamau"...namun Raka tidak peduli dan setelah puas 'nyusu' dikedua puting mungil Via, dia mencium kening Via sambil berkata.."....aku cuma mau merasakan tubuhmu sekali ini saja, aku pgn ngent*t sama kamu Via...". Dengan muka memelas Via menjawab "..jangan Raka, aku gamau ML sama kamu....semua ini salah..cukup sampai disini saja". Raka sedikit kecewa dengan jawaban Via dan dengan beringas dia mengikat kedua tangan Via kepojok tempat tidur dengan sabuk yang dikenakannya. "aku tahu selama ini aku egois karena hanya memikirkan diriku sendiri, biarkan hari ini aku memuaskanmu Via, aku janji gak sampai ngent*t...", kata Raka ketika melihat Via ingin berteriak saat kedua tanggannya diikat Raka. Dengan perlahan Raka duduk diantara kedua kaki Via...lalu mengelus lembut kedua paha mulus Via..pelan dan semakin naik memasuki roknya. Kedua kaki Via dibentangkan lebar sementara Raka duduk ditengah diantaranya sambil menciumi perut halus Via dan memegang kedua pahanya. Dengan satu gerakan cepat, Raka meloloskan celana dalam Via dari balik roknya....dan saat itu Via merasakan sentuhan dingin angin AC merambahi kemaluannya....


Raka memandang belahan kemaluan Via yang ditumbuhi bulu halus karena Via baru saja mencukurnya beberapa hari lalu, bibir kemaluan Via berwarna coklat kemerahan merekah dengan klitoris mungil berwarna pinknya yang sudah tegang. Dengan leluasa Raka membuka rok yang dikenakan Via sehingga saat ini hanya kemeja kerja dengan 3 kancing atas terbuka saja yang dikenakan Via. Dengan perlahan Raka menciumi paha mulus Via sambil sesekali mengusapnya dengan lembut, Via hanya mendesah sambil sesekali menjambak rambut Raka entah karena kesal atau keenakan. Raka membuka lebar2 kedua paha Via dan mulai menjilati daerah sekitar kemaluan Via yang sudah basah, sesekali Raka mengulum lembut klitoris Via yang tegang sambil menggigitnya dengan lembut. Via tak kuasa menahan birahinya dan mendesah tak karuan, hal ini tentu saja membuat Raka semakin berani dengan menjulurkan lidahnya ke lubang kemaluan Via sambil sesekali menjilatnya dengan lembut. Via merasakan oral seks dari Raka yang luar biasa, hingga tiba2 Raka membuka celana pendeknya dan membiarkan pen|snya mengacung tegak tepat dihadapan kemaluan Via. "Tidak! Raka jgn masukin, aku gamau!", sergah Via saat kepala pen|s besar Raka mulai menyentuh bibir kemaluannya. Via berontak, namun kedua tangan mungilnya dipegang kedua tangan besar Raka dan menekannya kesamping kanan dan kiri kepalanya. Raka menatap wajah Via yang memelas untuk tidak disetubuhi, dan pelan2 dia mengecup kening Via...perlahan turun ke bibir dan mengulum bibir mungil Via yang indah. Raka membiarkan kepala pen|snya tepat berada dibibir kemaluan Via, dan saat Via lengah terbuai oleh kecupan lembut dibibirnya, tiba2 Raka menekan keras kepala pen|snya yang sudah tegang masuk kelubang kemaluan Via....."arrgggghh.....Raka... sakit......pleaseee", Via sempat berteriak kecil namun Raka tidak peduli dan malah mengocoknya pen|snya perlahan didalam lubang kemaluan Via yang sudah dipenuhi cairan kenikmatan itu!! "Via, aku sayang kamu....sudah lama aku pgn ngent*t sama kamu....sekali ini saja, sebelum aku benar2 pergi....", Via msh coba berontak namun tenaganya kalah kuat dengan Raka, dan Raka pun terus asik memompa kemaluan Via dengan pen|s besar hitamnya....yang kontras sekali dengan kulit Via yang kuning langsat. "Via, aku mau liat kamu telanjang bulat...please..aku lepasin tangan kamu, tapi kamu jangan berontak ya..aku mau buka baju kamu...aku mau kita bugil bersama dan ini adalah yang pertama dan terakhir..", pinta Raka dengan sedikit memasang tampang memelas. Pelan2 Raka melepaskan cengkramannya ditangan Via, lalu dia mencabut pen|snya dari lubang kemaluan Via. Raka meminta Via yang membuka sendiri seragamnya dan berdiri dihadapannya. Via berdiri dari tempat tidur...berdiri tepat dihadapan Raka yang terduduk disamping tempat tidur...lalu Via membuka kancing seragamnya seluruhnya...dan menhempaskannya kelantai...Via kini sudah benar2 telanjang bulat dihadapan lelaki beristri yang selama ini seharusnya hanya menemani kesendiriannya. Raka menggenggam kedua tangan Via, menciumi lembut perut rata Via dan pelan2 mulai menyusu seperti yang biasa dia lakukan saat menyelinap masuk kekamr Via malam2....kuluman lembut Raka diputing susunya membuat Via mendesah pelan...kuluman itu awalnya lembut hingga akhirnya Raka menggigit-gigit kecil puting susu mungil itu! Raka beranjak berdiri, membalik tubuh telanjang Via menghadap dinding...sambil sedikit membungkukkan tubuh Via, lalu menyodok kemaluan Via dengan pen|s besarnya dari belakang....kedua tangan Raka menggenggam penuh kedua payudara bulat mungil Via....beberapa menit Raka mengocokan pen|snya dikemaluan Via, lalu dia berbisik "kamu sudah mau sampai sayang?....aku mau memberikan kamu kepuasan...", Via hanya mengangguk pelan sambil menggigit bibir bawahnya...dan Raka semakin cepat mengocok pen|snya didalam kemaluan Via. Tubuh Via bergetar hebat dan Raka tau bahwa Via sudah merasakan orgasme yang luar biasa saat tiba2 dia mencabut pen|snya dan....croootttt crootttt croootttt....menyemburkan spermanya ke pantat bulat Via yang mulus....digenggamnya sendiri pen|s besar itu hingga *an terakhir....pantat kanan Via dipenuhi cairan lengket dari pen|s Raka....dan Raka segera membalikkan tubuh Via, mengulum bibirnya dengan lembut sambil berbisik "terima kasih, aku sudah ga penasaran lagi.....", Via menangis dalam hati atas perbuatannya....namun disatu sisi dia merasakan sensasi bercinta dengan sedikit paksaan yang membuatnya orgasme begitu hebat.