Karyawati Pabrik, Bidadari Pertamaku

By Lucy Monday, August 5, 2019
Singkatnya, para pengontrak rumah kebanyakan karyawati pabrik garmen tsb. Ada seorang perempuan asal kota P di sumatera selata. Wajahnya cantik, berjilbab, kulitnya putih dan bodinya pun semok. Karena bokap sudah tua, ia mempercayakan ane utk mengurus kontrakan. Dari nagih sewa, perbaikan bangunan walau bkn ane yg kerjain, sampe ngurusin nerima pengontrak baru. Dengan modal tsb, ane nyoba deketin do'i. Walhasil tak bertepuk sebelah tangan dan kita pun jadian. Biarpun kita udah jadian, ga ada peristiwa penting yg terjadi kecuali sekedar ngobrol, jalan-jalan malam minggu dan nonton. Nyium pun cuma cium tangan kalo dia mau pergi kerja. Sampai suatu saat ketika keluarga harus pergi ke Bandung karena Kakek meninggal.


**************
Sore itu cewe ane, sebut aja Bunga, baru pulang kerja dan ane baru abis gantiin keran rumah sebelahnya. "Pulang de?" kataku membuka pembicaraan "Eh iya bang, dari mana kok bawa-bawa perabotan?" tanya dia sambil mencium tanganku. "Ini, abis gantiin keran di kamar mandi Mbak erna, patah ..." kataku sambil masuk kamarnya. Tercium aroma badannya yang berkeringat dan membuat voltase libido sedikit naik. "Aku nak mandi dulu bang, abang buatlah kopi kalo mau. Udah makan blom? kan ema lagi pergi?". "udah, tadi masak mie" kataku sambil ngeloyor kebelakang dan membuat dua gelas kopi. sementara kubuat kopi, Bunga masuk kamar mandi dan terdengar suara air menyiram tubuhnya. Kunyalakan TV d depan sambil menikmati rokok dan kopiku. tak lama ia keluar dari kamar mandi dan astaga, ia hanya mengenakan handuk yg diliitkan di badannya. Seumur pacaran baru kali ini aku lihat dia seperti ini. kalo pake celana pendek sih sering, tapi ini, pemandangan didepanku membuat hatiku berdebar keras. "Bang tolong tutup pintunya, aku mau pake baju. tar antar aku ke A**a yah, ada yg pingi dibeli". Tanpa menyahut aku tutup pintu dan tiba-tiba terlintas pikiran pingn melihat tubuhnya yg putih itu. Ku masuki ruangan belakang dan WAAAAAWWWW,... pemandangan indah terbentang didepanku mengalahkan pemandangan di puncak. Kulit putih dan pantat yg semok bulat dan montok, gilaaa... langsung penisku bergerak naik. Dia belum sadar bahwa aku ada dibelakangnya dan kupeluk dia dari belang sambi mencium leher belakangnya.
"Abaaaang, apa-apan sih!!" katanya sambil menarik handuknya. "Sana keluar dulu aku mau pake baju", "kamu cantik de!" kataku merayu dan terus mendekati dia. Tak tahu bagaimana datangnya keberanian itu, kukecup bibirnya lalu kulumat sebentar karena dia mendorong badanku. "Bang, jangan macam-macam ah....! aku lapor sama mak, mati kau!!" ancamnya. iya deh akhirnya aku ngeloyor lagi kedepan. Tak lama ia menyusul. ia memakai baju daster warna kuning cerah. Kontras dengan kulitnya yg putih. Matanya terlihat seperti habis menangis dan terus terang aku sangat ketakutan."Kamu kenapa de?, maafin abang kalo abang berlaku lancang....!", "bang, abang marah ga sama aku tadi aku bentak?" ya tuhan, digamparin aja aku rela, apalagi cuma dibentak seperti itu. "Ya enggak lah de, abang justru minta maaf" dan kami berpelukan lama. kuangkat mukanya dan kucium keningnya, "udah jangan nangis, tuh diminum kopinya, tar keburu dingin!". Bunga cuma duduk sambil memegangi lututnya. dan lagi - lagi pemandangan indah kulihat. karena posisi daster yg mengembang aku dapat melihat CDnya dengan jelas. kuhampiri dan kuraih bahunya sambil kukecup lagi keningnya. ia hanya emandangiku dengan matanya yg bulat. Penasaran, kucoba lagi untuk mencium bibirnya. Dia diam!!! hanya memberikan saja bibirnya kulumat dan kucium.

Konsentrasiku buyar saat dia menarik bibirnya, "bang, abang benar mau serius dengan aku?", "Ya dong aku serius, klo ga serius mana mungkin aku bilang sama emak kau pacaran dengan aku". "Aku takut abang tinggalin aku". Hanya orang bodoh yg mau meninggalkan mu dek, jawabku dalam hati. Kucium lagi pimpinya dan ia mencium bibirku dengan lembut dan kubalas. Entah berapa lama kita saling menukar ludah dan salaing enusap punggung. Voltaseku sudah diatas beban puncak!!! kuangkat tubuhnya dan kugendong ke ruangan belakang yg berfungsi sebagai kamar tidur. Kurebahkan tubhnya di kasur tanpa melepaskan bbirku dari bibirnya. ia hanya melenguh dan megerang saat kucoba meremas toketnya. tanpa kusadari, bagian bawah tubuhnya sudah tersingkap dan kuusap usap hanya yg mulus itu. Tapi untung aku sadar bahwa pintu ga dikunci, bisa gawat klo ada yg nerobos masuk. "De abang kunci pintu dulu ya?" ia tidak menjawab hanya mengangguk lemah. Setelah mengunci pintu dan melihat keadaan di sekitar depan kamar bunga, aku melangkah ke belakang menghampiri kembalai ladang yg sedang aku garap. ternyata bunga masih tidur terlentang dengan posisi bagian bawah tersingkap dan cdnya membuat aku semangkin susah utk menahan diri. Kurebahkan badan disebeahnya dan langsung kulumat lagi bibirnya. Ia pun melingkarkan tangannya memeluk leherku. aku berupaya untuk bisa melepas bra atau meraih toketnya. dan ia pun menyerah. ia mengangkat tbuhnya agar aku leluasa melepas dasternya. Bunga sekarang hanya memnggunakan bra dan cd saja sedang aku masih berakaian lengkap. Kulepas satu persatu pakaianku tinggal cd saja. Kuciumi dan kujilati bdannya sampai ia menggelinjang kegelian. "baaannnngggg, uadah ah geli... aduuuh... sssshhhh..." hanya itu yg terucap lemah dari bibirnya. Aku terus bergerak mejilati seluruh tubuhnya sampai darah perut dan tepat berada di depan vaginanya, kusingkap cdnya agar aku bisa melihat apa yg ada di belakang cd itu. Sebongkah vagina merah muda yg ditumbuhi bulu lembut dan jarang nampak didepanku dan membuat aku ingin melakukan adengan yg sering aku lihat di video bokep.

Kujilati permukaan memek Bunga dengan lembut. Ia hanya mendesah dan menggelinjah gelinjang. tak sabar kutarik cdnya hingga benar-benar lepas sekarang dan aku terus menjilati vaginanya dan terkadang aku permainkan daerah klitorisnya yg memerah. Tiba-tiba aku merasa kpalaku didorong, "Baaaanggg, aku pengin kencing..." dia mau orgasme, dan aku ga mau nurut. Terus saja aku jilatin dan permainkan klitorinysa dan tiba tiba.... seeerrrrrrrrr..... crooooottt....croooot... mukaku ditembak cairan hangat dari memeknya yg merah. ia pun melenguh panjang sambil meregang menikmati orgasmenya. Tak buang waktu lagi kubuka cd ku dan kuarahkan ke memeknya yg basah kuyup. "Awwwww.... sssakkkiiit bang, jangan ah ..." katanya. Lagi lagi tak kudengar ocehannya. Aku terus berusaha mendorong dan memasukkan kontolku ke lubang sanggama Bunga. dan, blesssss,,, crkkkkk.. seperti menembus sesuatu dan dibarengi dengan erangan kesakitan bunga, lepaslah dinding keperawanannya. Disela kontolku yg basah kulihat cairan merah mengalir dan melumuri sebagian kontolku. Waduh, masih perawan nih, kataku...
Bunga terus merintih menangis kesakitan. Tapi aku ga peduli. kuangkat pantatku sedikit dan kuturunkan lagi berulang ulang. crek...crek.... crek.... bunyinya ditingkahi erangan bunga. kulumat bibirnya agar tidak bersuara. Sekitar 5 menit kupompa dia dia dengan lembut. dan sekarang keliatannya dia mulai menikmati permainan ini. Kucabut kontolku dari memeknya dan terdengar suara PLOP!!!...

Kuseka permukaan vagina Bunga yg berlumur darah. Stlh bersih, kuarahkan lagi kontolku ke arah memeknya dan kutancap lagi. Kali ini bunga sudah tidak merintih, tapi ia terus menciumi mukaku dan kadang ia menggigit beberapa bagian badanku seperti tangan dan dadaku dengan lembut. kulakukan lagi acara mompa memek Bunga. Keplok .... plok ... plok .... plok... creeek..crek... suara tubuh kami beradu. Bunga terus mendesah dan merintih keenakan sementara kontolku terus maju mundur masuk ke memeknya. 5 menit ku entot dia, terasa aku mau orgasme, "de abang mau kluar.... kluarin di dalem apa diluar nih??" tanyaku.... "terseraaaahhhh, mmmhhh.... hmmmm... aaah ... ah... ahhh.." jawabnya terengah. kuteruskan lagi dan sesaat sebelum spermaku muncrat, kutarik dan kukocok diatas perutnya dan duarrrrr.... pejuhku muncrat melumeri perut dan sebagian toketnya.

************

Setelah kejadian itu, kami sering mencari saat yg tepat untuk bercinta. Dirumahku, dikamar Bunga bahkan di kebun belakangpun kami pernah lakukan di malam hari. Sampai satu saat, "Bang aku tadi beli test pack", "Mangnya kenapa???" tanyaku terkejut. "Dah 2 bulan aku ga dapet mens.." Haiyaaaaa..... maaaakkkk.... puyeng .... tekdung dia.. "Aku dah test, hasilnya positif, gimana bang???". Aku cuma diam, kuhirup rokok ku dalam dalam dan menghembuskannya terpaksa. "Aku akan nikahi kamu" jawabku. "Besok akan aku ajak abah dan emak ke palembang meminang kamu. Kamu jangan khawatir..". Ia tersenyum dan mencium bibirku sambil memeluk aku.
Maamnya kuutarakan keinginanku pada abah dan ema. Singkatnya mereka menyetujui rencanaku. Namun abah merasa perlu mempersiapkan beberapa hal sebelum datang meminang Bunga. Di akhir pembicaraan, kami sepakat minggu depan berangkat ke palembang.
Kabar baik ini langsung kusampaikan pada Bunga. Ia nampak sangat bahagia dan memelukku sambil menciumi pipiku. "Makasih abang, abang memang selalu menepati janji". Kepeluk dia dan kulumat bibirnya sampai dia gelagapan.... sedang asyik bercumbu, terdengar suara emak memanggil. Kuhampiri dan ternyata emak ingin bicara dengan Bunga. Sebelum menghampiri emak, kusampaikan sama Bunga, "jgn bilang2 ema kau hamil!", "ya enggaklah bang. Ini cuma kita yg tau". Emak ngobrol dengan bunga sampai hampir jam 12 malam. Kebetulan besok dia libur. Sedang aku sudah tertidur di ruang tamu. Tiba-tiba aku merasa ada yg mengusap kepalaku dan ketika kubuka mataku, ternyata bidadariku berada disamping dan berkata, "Bang pindah tidurnya, banyak nyamuk..." karena masih mengantuk aku menurut berjlan ke kamar tanpa kusadari Bunga mengikutiku kekamar dan setibanya dikamar ia langsung memeluk aku. "Bang, aku pingin...." katanya. tanpa ba bi bu lagi ia langsung melucuti kain sarungku dan mengusap usap penisku. Mendapat perlakuan seperti itu, penisku langsung tegak siap menunggu komando. Kutarik bunga hingga posisi tubuhnya
menduduki wjahku. Langsung kujilati memeknya yg indah dan kami melalui malam yg indah. Malam pengantin yang semestinya beberapa bulan lagi.