Supir Birahi

By Lucy Tuesday, July 30, 2019
Umurku sekarang 28 tahun masih bujangan, baru mendapat pekerjaan menjadi supir. Tadinya aku juga nyupir bawa mobil taxi online, namun mobil yang biasa aku bawa ditarik oleh pemiliknya untuk dijual, akhirnya aku nganggur.



Dalam keadaan nganggur ada teman grup taxol nawari lowongan supir untuk rumahan. Daripada nganggur, tawaran itu aku terima. Sebuah rumah sangat besar menurut ukuranku di daerah mahal. Pemiliknya bisa diduga adalah orang yang sangat kaya. Aku disambut oleh satpamnya. Setelah dia tahu bahwa aku mau menjadi supir di rumah itu, aku di suruh menunggu, karena aku akan ditanya-tanya oleh majikannya yang kebetulan belum berangkat ke kantor.

Seorang pria yang dari penampilannya saja sudah kelihatan kalau dia bos. rambutnya klimis, perlente, kulitnya putih bersih. Aku ditanya-tanya latar belakang keluargaku, pendidikanku dan pekerjaan. Dia tanya juga apakah aku pernah belajar bela diri. Aku pernah sekitar 3 tahun ketika masih kuliah dulu ikut-ikutan wushu. Aku pernah kuliah tapi tidak lanjut. Di tahun ke 4 menjalang skripsi, ayahku di jawa meninggal karena jantung. Aku terpaksa berhenti kuliah dan bekerja serabutan untuk membiayai diriku.

Setelah bekerja, tidak ada lagi waktu untuk kuliah, karena badan sudah lelah, sehingga sulit mengerjakan tugas-tugas. Selama tidak kuliah lagi aku bekerja sebagai office boy di sebuah lembaga kursus bahasa. Aku memanfaatkan kesempatan di situ untuk belajar sedikit-sediki berbagai bahasa.
Ada guru bahasa inggris yang mengajariku memberi tahu bahwa jika aku ingin menguasai satu bahasa, cukup kuasai 100 kosa kata bahasa itu dan belajar cara menucapkannya secara benar.

Awalnya aku coba menghafal kata-kata bahasa Inggris. Sekitar 100 kata aku hafal, memang benar aku bisa berbahasa Inggris yang lumayanlah, untuk pergaulan sehari-hari. Jika dibutuhkan aku akan mencari kata-kata lain.

Selama 2 tahun aku bekerja sebagai office boy aku bisa berbahasa mandarin, Jepang, korea, perancis dan Jerman. Namun ya hanya menguasaI 100 perbendaharaan kata saja. Aku pikir, untuk iseng saja cukuplah segitu. Jika ada waktu luang aku mencoba membaca buku berbahasa macam-macam itu.

Bos yang mewancaraiku kelihatannya tertarik, dia langsung mempekerjakan aku dan diserahi membawa mobil mercedes benz S 500. Hari itu juga aku langsung bekerja membawa bos baru ke kantornya. Mantan supir Taxol, aku sangat menguasai jalan-jalan di Jakarta.

Di sepanjang jalan dari rumah bos ke kantornya aku ditanya bermacam-macam, sampai-sampai masalah pribadi, apakah aku pernah melakukan hubungan dengan cewek. Aku jawab saja seadanya tanpa beban. Eh dia malah tertarik menanyaiku soal kehidupan sex ku, sampai-sampai aku diminta masuk ke ruangannya untuk melanjutkan ceritaku.

Bosku tertarik ketika aku ceritakan aku mampu membuat setiap pacarku berteriak histeris dan muncrat setiap kali aku setubuhi. Mungkin itu karena aku dikaruniai penis yang panjangnya 16 cm dan cukup tegap serta kalau ngaceng keras sekali seperti kayu. Aku tidak pakai jamu macam-macam, hanya sesekali memakan buah pinang muda atau buah palm putri yang masih hijau.

Kata temen-temenku di kampung buah itu membuat kontol ngacengnya keras sekali seperti kayu. Bos ku yang baru langsung memerintahkan aku mencari buah itu dan dia ingin mencobanya. Aku diminta menggunakan taksi online untuk ke pasar membeli pinang muda.

Buah pinang itu aku kupas sehingga tingga buahnya seperti kelapa, atau lebih mirip buah lontar. Rasanya tawar. Aku kupas 2 buah lalu aku berikan ke bosku. Dia langsung makan semuanya.

Aku minta dia mencoba selama seminggu, untuk merasakan manfaatnya buah pinang muda. Aku duga bos ku ini suka main perempuan, dan mungkin dia punya simpanan. Sebelumnya aku diperkenalkan kepada pegawai-pegawai kantor bosku, sebagai pengemudi baru.

Selama perjalanan pulang ke rumah aku diajak bicara berbahasa inggris. Dengan lancar aku jawab semua pertanyaannya. Dia mencoba pula bahasa mandarin, karena dia orang Cina. Aku bisa menjawabnya. Dia puji kemampuan bahasaku.

Pengalaman hari pertama kerja cukup menyenangkan. Yang lebih menyenangkan, aku sempat bertemu istri majikanku yang sangat cantik, putih, rambut agak kepirangan, mungkin dia juga orang cina. Di rumah itu ada 3 supir dan 4 pembantu. Supir itu untuk melayani dua anaknya yag bersekolah, untuk nyonya majikan serta aku untuk majikan.

Pembantu yang 4 orang satu orang diantaranya laki-laki yang bertugas untuk melakukan pekerjaan memperbaiki bagian rumah, kalau ada yang kurang bagus, mengganti lampu-lampu dan berbagai pekerjaan berat lainnya termasuk merawat kolam renang dan membersihkan kebun. Di pintu masuk bekerja 2 orang satpam, yang kelihatannya pensiunan tentara. Ketika aku tanya memang benar mereka pensiunan PM. Ada seorang lagi yang mungkin keamanan seorang tentara aktif katanya dari kesatuan Paspampres.

Semua pembantunya tinggal di dalam. Di lantai basement memang ada beberapa kamar dan kamar mandi yang diperuntukkan untuk pembantu di rumah itu. Mobilnya jika terparkir semua ada 6 mobil, 4 mobil tersimpan dalam garasi dan dua mobil di carport.

Istri majikan menggunakan mobil BMW seri 6 terbaru, anak-anaknya diantar mobil Velfire, 3 mobil lainnya ada toyota Inova, mobil sport Ferrari dan Jeep Rubicon. Majikanku usianya kutaksir sekitar 40 tahun dan istrinya sekilas terlihat masih cukup muda mungkin sekitar 35 tahun, anaknya dua orang laki-laki baru kelas 2 SD dan perempuan masih taman kanak-kanak.

Aku bergaul dengan supir-supir lainnya mereka mengatakan bos laki galak sering marah, bos perempuan bawel. "Aku sih kalau gak mikirin gaji, udah cabut dari dulu. Gaji untuk supir di sini memang diatas rata-rata dan ditambah uang lembur, jadi cukup lumayanlah,” kata pak Kasno.

Selama seminggu aku nyupiri si bos, kelihatannya dia anteng-anteng saja, bahkan sering bercanda dengan aku. Candaannya apa lagi kalau gak soal perempuan. Dugaan ku semakin kuat jika di memang punya simpanan perempuan.

Satu hari aku ditanyai bosku, "Kamu kalau jadi supir yang bawa saya harus jaga rahasia, jangan sampai rahasia saya diketahui siapa pun, apa kamu sanggup jaga rahasia," tanyanya.

"Siap pak sanggup, tidak ada kepentingan saya membocorkan rahasia bos," kataku sigap.

"Bagus," katanya. Pembicaraan ini menggunakan bahasa mandarin.

Setelah dialog itu aku diminta mengarah ke alamat di Pondok Indah. Sebuah rumah yang tidak terlalu besar, tetapi kelihatan asri. Menjelang mobilku masuk, pintu pagar terbuka otomatis. Seorang pembantu perempuan usia kutaksir sekitar 30 tahun membuka pintu rumah. Dari dalam keluar perempuan muda usia kutaksir sekitar 25 tahun.

"Supir baru ya Pa, tumben ke sini bawa supir," katanya seperti terdengar oleh ku.

Cewek yang menyambut itu putih, cantik, kelihatannya bukan orang cina.

Sekitar 3 jam aku menunggu bengong saja, sambil menghabiskan hidangan air putih, kopi dan jajanan. Pembantu istri simpanan bos ku kelihatannya genit, tampang orang sunda, pengakuannya dia janda tanpa anak.

Kutanya sudah berapa lama kerja di sini. Dia bilang sudah lebih setahun. "Enak gak kerja di sini," tanyaku.

"Enak-enak aja, kerjaan gak banyak, gajinya gede," kata dia sambil bergaya genit.

"Gila kalau aku sering kemari bisa kena anak ini ," batinku.

Aku tidak berani macam-macam pada kunjungan pertama, tetapi mencoba aja lebih akrab biar berikutnya aku mudah mengarapnya.

Sekitar 3 jam kemudian bos ku keluar, tampangnya klimis seperti habis mandi. Pasti mereka habis "main".

Di dalam mobil aku dijelaskan bahwa itu adalah salah satu simpanannya. "Gila ramuanmu hebat banget, biasanya aku hanya bisa main satu ronde, tadi aku bisa 3 ronde dan mainnya lama, kontolku keras banget, cewekku sampai menjerit-jerit keeenakan," katanya.

Aku diam saja tidak berani menanggapi apa lagi bertanya. Aku hanya menjawab apa yang dia tanya.

"Coba aku mau coba lagi," katanya sambil mengarahkan aku ke gedung apartemen di daerah Setiabudi. Aku tentu saja tidak bisa melihat simpanan bosku yang diapartemen itu, karena dia tidak menjemput keluar ke lobby.

Sekitar 2 jam kemudian HPku berbunyi berisi perintah agar aku segera menjemput di lobby. Dalam perjalanan kembali ke kantor, bos kembali memuji, "Hebat memang, kontolku bisa tetap keras dan ngaceng sampai aku bisa main 2 ronde, cewekku sampai ampun-ampun minta berhenti karena kecapean," katanya.

Bos ku bicara denganku sudah tanpa tedeng aling-aling lagi. Aku harus menjaga kerahasiaannya agar aku bisa lama bekerja di situ. Selama sebulan sekali pun aku belum pernah dimarahi bosku, bahkan dia sering memberi uang tambahan yang menurutku cukup besar, karena kalau dikumpul-kumpul bisa lebih dari 2 kali gaji. Mungkin itu biaya tutup mulut.

Bosku ternyata mempunyai 3 simpenan di tempat-tempat yang berbeda. Gila juga orang ini, bininya sudah cantik banget masih sempet-sempetnya piara simpanan. Tapi apa lah peduliku, yang penting bosku memberi tip besar.