Istriku dan Bossnya

By Lucy Monday, July 1, 2019
Aku dan istriku tinggal di sebuah kota. Anak kami seorang tinggal di sebuah pesantren. Pekerjaanku menuntutku seringkali dinas keluar negeri. Membuat istriku hanya seorang diri di rumah sepulangnya kerja.



Suatu hari aku bertanya pada istriku, "Sayang gimana kalau ada pria yang mau ngentotin kamu?"
Istriku terkejut mendengarnya, "Kalau abang gak marah sih aku mau dia ngentotin aku."
"Hmmm kamu ingin juga ngerasain sama orang lain ya? Gapapa deh kalo kamu mau ngentot orang lain asal abang boleh lihat, gimana?"
"Iiiih, abang nanti cemburu loh."
"Alaaah, abang gak bakal cemburu. Liat aja nanti"

Istriku memberitahuku dia ingin dientot bossnya yang keturunan Arab. Bossnya di kantor beberapa kali tebar pesona ngemodusin istriku maklum istriku dianugrahi bentuk tubuh ideal dengan payudara 34 C yang memikat banyak orang.

Suatu hari boss istriku menelpon, mereka berbincang di telepon lalu bossnya bilang akan datang ke rumah. Kebetulan aku sedang di rumah, Istriku bilang bossnya datang 30 sekitar menit lagi. AKu yakin, tiba saatnya aku melihat istriku dientot orang lain.

Aku masuk ke kamar tamu yang tidak dipakai, dari lubang di atas tembok aku bisa melihat keadaan ruang tamu hingga kamar tidurku dengan jelas setelah pigura yang menggantung menghalangi lubang itu ku singkirkan.

Istriku memakai lingerie warna merah muda sangat seksi, membuat penisku menegang. Bossnya datang ke rumah lewat 30 menit kemudian. Walaupun agak berkulit hitam tapi lumayan ganteng. Bossnya duduk dan berbincang dengan istriku. Sambil berbincang, kutangkap matanya asyik lihat buah dada istriku.

Istriku hanya memakai lingerie saat itu dengan potongan seksi menampilkan sebagian besar tubuhnya yang biasanya ditutupi. Istriku sadar pandangan mata bossnya pada buah dadanya. Dipeganginya kedua boss istriku lalu di arahkan oleh istriku memegang buah dadanya. Bossnya agak kaget meremasi buah dada istriku sambil menciumi mulutnya.

Melihatnya membuat penisku keras, kubuka baju dan celana yang ku pakai sambil mengurut penisku.

Sekitar 10 menit mereka berciuman, lalu istriku bangkit membawa bossnya ke kamar tidur kami. Aku pindah mengintip lewat lubang yang menghubungkan kamar tamu dan kamarku. Dari sana aku bisa melihat mereka dengan jelas.

Istriku membuka kanjing kemeja bossnya satu-persatu. Kemudian dia ciumi badan bossnya sambil turun ke bawah. Tangan istriku membuka celana bossnya. Kemudian istriku mencium dan menggigiti batang kontol bossnya dengan manja dibalik celana dalam.
Pelan-pelan tangan istriku menarik turun celana dalam bossnya, Wow... batang kontol yang sangat panjang sekitar 24 cm. Aku baru pertama kali melihat kontol sebesar itu secara langsung. Tak heran istriku inginkan dientot bossnya.

Istriku mulai menjilati ujung kepala kontol bossnya. Kemudian dia masukan ke dalam mulutnya dengan perlahan. Ternyata tidak masuk meskipun istriku mencobanya.

Kini giliran bossnya. Bossnya menidurkan istriku di atas ranjang. Dia melayangkan french kiss pada mulut istriku. Kemudian ciuman bossnya menuruni leher. Bossnya membuka lingerie yang dipakai oleh istriku. Lalu mulailah dia menghisap toket istriku seperti bayi yang kehausan. Tangan satunya meremasi toket satunya dari istriku. Istriku menekan kepala bossnya ke arah buah dadanya sambil mengerang. Matanya terpejam merasa nikmat oleh perbuatan bossnya.

Habis menghisap puting toket kanan istriku, bossnya pindah menghisapi toket yang kiri. Mungkin bossnya sangat bernafsu pada toket istriku. Setelah agak lama, bossnya turun menjilati memek istriku.
"Uuuuhhhh... Uuuuuhhhh.... Uuuuuhhhh" istriku hanya mengerang dilanda nikmat.

Bossnya mencoba masukan lidahnya kedalam lubang memek istriku sambil mengusap klitorisnya. Istriku sangat terangsang dibuatnya. Kangkangan kaki istriku semakin lebar. Sambil mendorongkan kepala bossnya ke arah lubang memek.

Sesaat lagi lubang memek istriku akan dientoti bossnya yang keturunan Timur Tengah berpenis 24 cm. Bossnya bangun dan menggoski kontolnya dengan lendir memek istriku. Perlahan-lahan ia masukan kontolnya.

"Uuuhhhhhh... Uuuhhhhhh... Uuuhhhhhh..." erangan istriku semakin jelas kudengar.

Dimulailah permainan di atas ranjang itu. Kontol bossnya istriku keluar masuk dalam memek istriku. Istriku ikut bergerak mengikuti entotan bossnya. Buah dada istriku bergerak naik turun sungguh menggairahkan.

Lama kelamaan permainan keluar masuk kontol bossnya semakin dipercepat. Meskipun entotan mereka cukup lama, tapi keseluruhan batang kontol bossnya belum bisa dimasukan ke lubang memek istriku mungkin kana menyentuh dan terhalangi dinding rahim istriku.

Setelah agak lama, bossnya mencabut kontolnya keluar dari lubang memek istriku dan mengarahkan kontol panjang itu masuk dalam mulut istriku. Dengan cepat istriku menerimanya mengulumi sambil tangannya membantu mengocokan agar cepar ditumpahkan air mani bossnya.

Setelah itu, kontol bossnya istriku mengejang dan mengeluarkan air mani dengan deras ke dalam mulut istriku. Bossnya memegangi kepala istriku dan menggenjotkan kontolnya dengan brutal, sampai istriku tersedak. Cairan putih air mani bossnya yang kental sebisanya di telan, sisanya mengalir keluar mulut istriku, dijilatinya juga dimasukan mulutnya dengan bantuan jari tangan. Istriku tampak tersenyum ke arah lubang tempatku mengintip yang gelap.

Beberapa menit kemudian, bossnya meninggalkan istriku yang masih telentang di atas kasur dengan sisa lelehan sperma di wajah dan dadanya. Bossnya mandi di kamar mandi kami yang terletak dekat dapur.

Aku keluar persembunyian menghampiri istriku, menanyakan bagaimana rasanya dientot bossnya tadi.
"Bang... ini pengalamanku dientot yang paling hebat setelah menikah bang... Boleh kan aku lanjutkan dengan dia?"
Istriku berkata. Aku merasa tersinggung saat disindir istriku seperti itu, namun ini pun salahku memintanya dientot orang lain.
"Bang... boleh gak bang?" istriku menanyakan lagi.

Apa boleh buat, aku menyetujuinya dan kembali ke kamar tamu tempat persembunyianku. Disana aku melihat sekali lagi bossnya menjamah vagina istriku dengan kontolnya, lalu dia membawanya keluar kamar. Mereka mengarah ke dapur dan pandangan mataku tidak bisa mengikuti mereka, namun kudengar sayup rintihan istriku dientoti dengan brutal oleh bossnya yang tergolong beum terlalu tua.

Malam itu bossnya menginap di kamarku dan istriku dientot beberapa kali sampai pagi. Aku tertidur di kamar tamu, tanpa bisa keluar, menahan makan minum dan buang air.