Transformasi Istriku

By Lucy Monday, June 3, 2019
Acara baru saja berakhir, teman dan sanak saudara telah meninggalkan kediaman kami, saat itu adalah hari peringatan ulang tahun perkawinan kami yang 15 yang dirayakan secara sederhana namun penuh dengan kebahagiaan

Namaku Prakoso, dan hampir semua yang mengenalku memanggilku dengan nama Pras, pegawai sebuah perusahaan swasta, sementara istriku Katrina dan semua yang mengenalnya, memanggilnya dengan nama Ina,

Ina dalam usianya yang 38 tahun masih sangat cantik dengan bentuk tubuh yang serasi, dengan tinggi 160 Cm, pinggang yang ramping walau telah melahirkan 2 orang putra dan putri (Indra yang sulung berusia 13 tahun dan Selly si bungsu 9 tahun), dan menggunakan Bra dengan ukuran 36 cup B. Wajahnya cantik dengan rambut sebahu, hidung yang bangir dan kulitnya yang kuning langsat. Memang dulu Ina termasuk salah satu kembang kampus (kami kuliah di universitas yang sama walau beda jurusan)

Kehidupan kami relatif tenang, secara finansial walau tak berlebihan namun sangat cukup, sementara istriku Ina setelah melahirkan Indra berhenti bekerja dan lebih banyak mengurus rumah tangga, anak dan kegiatan lain khas ibu ibu seperti senam, arisan, dan sejenisnya.

Dalam urusan sex kami juga tidak mempunyai masalah, mampu saling memuaskan dan menikmati kebersamaan antara kami, dan cukup terbuka satu dengan lainnya.

Namun dibalik ketenangan dan kebahagiaan kami, ada satu hal yang kadang mengusik diriku,

Memang sejak awal aku senang dan bangga sekali kalau ada orang yang memuji kecantikan Ina, istriku dan kukira itu memang hal tersebut adalah sesuatu wajar, suami mana yang tidak senang dan bangga akan kecantikan istrinya ?,

Namun sejak 2 tahun terakhir yang berkembang dalam pikiranku semakin jauh.., aku ingin sekali melihat istriku berpakaian sexy, mendapat perhatian dari laki laki yang melihatnya dan bahkan kadang dalam fantasiku membayangkan istriku disentuh laki laki lain bahkan lebih dari itu.

Itulah awal mula aku mulai merambah situs dan berbagai forum baik lokal maupun luar yang banyak menyajikan hal seperti yang ku fantasi kan, dan ternyata banyak, bahkan banyak sekali suami yang memiliki kesamaan denganku, namun sebagai orang yang selalu berusaha berpikir dengan logika aku mencoba menilik dengan cermat dari segala aspek dan bahkan sempat ku konsultasikan dengan beberapa pakar.

Akhirnya aku mendapatkan kesimpulan bahwa hal itu adalah sesuatu yang sebetulnya biasa saja, hanya menjadi tidak biasa bila di kaitkan dengan norma dan budaya di negera kita ini,

Namun sungguh tidak mudah mewujudkan fantasiku itu, apalagi istriku walau tidak sangat konservatif namun termasuk orang yang pemalu, berbagai pengalaman orang di forum forum kupelajari, dan keputusanku adalah pertama aku harus mampu membangkitkan sisi liar dalam diri istriku mengenai sex dan menjadikan nya lebih berani untuk mengexplore kecantikan dan ke sexy an nya.

Dari sebuah literatur aku membaca bahwa pada dasarnya bagi manusia normal terdapat sisi liar mengenai sex, namun oleh pendidikan, norma dan budaya serta agama hal tersebut dikekang sehingga tetap tidur dan hanya memperlakukan sex sebagai suatu kesenangan terbatas dan pada batas batas tertentu.

Dari titik inilah aku mulai berexperimen namun dengan cara yang sangat halus, sebagai awal kubeli peralatan photography dan aku mulai sering memotretnya, tentu saja termasuk anak anak dan lain sebagainya, namun obyek utama fotoku tetap Ina, istriku. Baik pada saat kita pergi berlibur maupun pada banyak kesempatan lain, lama kelamaan karena hasil foto2 ku lumayan bagus Ina mulai suka untuk difoto, dan perlahan lahan ku arahkan untuk mau di foto dalam tampilan yang semakin sexy.

Sampai pada suatu saat aku melangkah lebih jauh.

"Percaya nggak... kalau mama pose untuk majalah playboy pasti diterima" kataku pada suatu malam sehabis membuat beberapa foto istriku dengan pakaian tidurnya

"Ngawur............." kata Ina sambil tertawa, lalu lanjutnya...."kan kalau di majalah gitu harus polos.."

"Iya.." jawabku ... "mama tu ga kalah sama model model itu" kataku lagi

"Nggaklah.. itu kan papa aja mau nyenengin.., udah 39 lho umurku" jawabnya

"Ga ada yang percaya kok...ngaku 25 tahun juga orang percaya" jawabku yang di sambut dengan tawanya

Detail detail seperti itu dalam berbagai variasinya pelan pelan terus kuulangi tanpa terlihat mendesak, namun aku yakin kalau rasa ingin tahu bagaimana hasil foto dalam keadaan polos mulai melekat di benak istriku

"Pa...bagus nggak....? Tadi siang mama nganter Indra ke mall dia perlu buku, eh ada toko yang jual ini ..iseng iseng mama beli" kata istriku pada suatu malam sehabis makan malam dan aku tengah santai nonton TV

Ina menyodorkan sebuah bungkusan yang kubuka dengan antusias...."Wow.... kerenn ma.."kataku senang sambil mencium pipinya..

Yang dibeli istriku adalah sebuah lingerie yang sangat bagus dan sexy......

"Pakai dong..." kataku "kan pingin liat.." katataku lagi melanjutkan,

Betapa sexynya istriku dalam balutan lingerie yang supermini dan sexy itu dan explorasi berbagai gaya untuk difoto di akhiri dengan permainan sex yang amat memuaskan kami.

Sejak itu Ina semakin berani untuk difoto tanpa busana dan tanpa disadari juga semakin berani untuk berpenampilan berani dan sexy saat bepergian, tentu saja saat tidak dengan anak anak....

Keberanian istriku semakin lama semakin bertambah, namun aku tetap bersabar dan perlahan serta tidak terlihat mendesak, semua kuusahakan berjalan secara alami .....

pada suatu hari libur..... saat itu rumah sedang sepi, anak anak paginya dijemput oleh orang tua istriku, kangen cucu kata mereka dan untuk tidak merepotkan pembantu kami suruh ikut untuk menjaga Indra dan Selly, praktis hanya ada kami berdua di rumah....

Karena iseng aku lalu memutuskan untuk mencuci mobil, kukeluarkan mobil dari garasi dan mencucinya di halaman, kebetulan rumah kami ada halaman sehingga leluasa, saat aku tengah asyik membersihkan mobil kulihat Ina menghampiriku, menggunakan tanktop putih tipis, dan aku tahu kalau Ina saat itu tanpa BH dan celana pendek dengan rambut diikat kebelakang, penampilannya terlihat segar dan benar benar menyembunyikan umurnya yang sebenarnya...

"Mau bantuin....??? " tanyaku menggodanya

"Iya.... mau gangguin ...."jawabnya dengan tertawa... lalu mengambil lap kanebo dan mencoba membantu

Sambil membersihkan mobil kami bergurau.... dan sesekali selang air kuarahkan ke kakinya yang membuatnya kaget namun tertawa tawa.....

Sambil mencuci mobil kami berbasah basahan dan tanpa disadari tubuh Ina sudah basah kuyup, tanktopnya melekat dan karena basah maka tubuhnya tercetak dengan sangat jelas, puting susunya tampak menonjol

Saat aku melirik, aku melihat Pak Ganda, satpam kompleks nampak berjalan menuju ke rumah kami, sementara istriku belum menyadari ... otakku berpikir cepat dan aku ingat kalau saat itu awal bulan, pasti Pak Ganda hendak memberikan kartu tagihan keamanan, perlahan aku bergeser ke bagian belakang mobil sementara istriku masih asyik mengelap kap mobil membelakangi jalan (rumah kami dalam kompleks cluster sehingga tidak pakai pagar)

"Pagi Ibu...." sapa Pak Ganda

Terkejut seperti disengat lebah saat ina mendengar sapaan Pak Ganda...

"Eh...Pak Ganda.... sebentar pak.."jawab Ina yang hanya menengok dan tidak memutar memutar tubuhnya, lalu memberiku isyarat agar aku menemui Pak Ganda...

Namun aku yang berada di belakang mobil dan aku tahu kalau Pak ganda tidak melihatku hanya menggeleng sambil senyum dan memberikan isyarat agar istriku yang menemui satpam kompleks itu...

Istriku menggeleng dan menunjuk bajunya yang basah ....namun aku tetap menggeleng dan menunjuk supaya Ina yang menemui Pak Ganda sambil mengedipkan mata dan menujukkan jempol jari tanganku.


Beberapa menit kami saling memberi isyarat... akhirnya dengan menggigit bibir istriku mengangguk... tapi sebelum berbalik Ina sempat memberi isyarat dengan lirikannya sambil berkata perlahan..."awasss ya..jangan nyesel yaaa." suaranya pelan sekali dan aku yakin Pak Ganda tidak mendengar, namun aku masih menangkap kata katanya

Yang sempat kulihat hanya bagaimana Pak Ganda nampak terpukau memandang istriku menghampiri dirinya dengan baju yang melekat di tubuhnya, semua lekuk badannya tercetak dengan jelas... dan putting susunya tampak menonjol tercetak jelas

Entah apa yang dibicarakan..namun aku melihat istriku sempat tertawa dan mereka bicara, bukan hanya sekedar menyampaikan kartu iuran keamananan....

Yang kuperhatikan hanya bagaimana mata laki laki itu melahap tubuh istriku dengan penuh kekaguman. akhirnya pak ganda melangkah meninggalkan pagar rumah kami dan sempat kulihat tangannya 'merapihkan' bagian selangkangannya.

"Aduuhh..." seruku saat tiba tiba istriku mencubit dengan keras

"Jahat ya.... masa mama disuruh nemuin Pak Ganda dengan keadaan begini.." katanya sambil cemberut namun aku tahu dia nggak marah


"Tapi papa bener kan............, sampai bengong tuh dia liat mama...kagum liat orang cantik" kataku

"malu kan........."jawabnya lagi

"Malu ngomongnya lama..."kataku menggoda

"Iya...biar papa nyesel ...biar aja diliatin ..."katanya lagi setengah merajuk

"Nggak nyesel kok... malah seneng.." kataku tertawa