Kejadian di Rumah Angel

By Lucy Sunday, September 1, 2019
Masa SMA adalah masa yang paling indah kata orang, namun itu tidak terjadi terhadap diriku. Dimasa-masa itu aku terjebak dengan tuntutan, dimana aku harus bisa mendapatkan ranking sehingga membuat aku jarang bersosialisai karena harus belajar. Meskipun aku 'kutu buku', aku juga tetap memiliki teman satu temen cowo yang kami sudah temenan sejak sd dan satu lagi temen cewe, dia teman sebangkuku, namanya angel, rambutnya sebahu dengan kaca mata menempel diwajahnya. Teman sekelas selalu menganggap kami rival dikelas, karena kami selalu berlomba lomba untuk mendapatkan peringkat pertama, namun kenyataannya kami selalu belajar bareng setiap hari sepulang sekolah antara dirumahku ataupun dirumahnya.

Suatu hari, ada tugas sekolah berkelompok dimana kami harus mengerjakannya dalam sehari. Aku dimasukkan kekelompok angel, dimana berangotakan angel,tanty dan ina. Awalnya aku sedih karena dikelompokku tidak ada cowo dan tidak ada yang bisa diajaak bicara, walaupun aku deket dengan angel. Hingga pulang sekolah pun tiba. Kami berkumpul dirumah angel karena ruang belajar dia lumayan besar untuk kami berempat.
"Silahkan masuk" kata angel mempersilahkan masuk.

"Oke oke, ayo kita mulai kerjakan tugasnya, lumayan banyak nih" gerutu ina

Tempatnya lumayan nyaman, disudut kanan ruangan terdapat kasur dan dan meja belajar kecil disampingnya.

"Yah, ini mah cuma bisa buat dua orang aja mejanya" gerutu ina

"Iya juga ya, gimana kalau kita kerjakan lantai saja?" Angel memberikan saran

"Hmm boleh juga ngel, tapi kan aku cowo sendiri, aku dikasur itu yaa" kataku

"Oh mau enak sendiri ya" ina mengerutu lagi

"Hahaha, yaudah kamu dikasur aja sendiri sono" angel mengizinkanku

Akhirnya kami memulai mengerjakan tugas kami, setengah jam kemudian, kulihat mereka sudah tidak duduk lagi melainkan sudah telungkup semua, kulihat baju ina sudah tersingkap, badannya yang mulus mulai terlihat sedikit terlihat. Walaupun begitu aku masi belum terlalu peduli terhadap tersebut, yang aku pikirkan hanya menyiapkan tugas tersebut. Sampai dimana si ina ingin menukar bajunya.

"Ngel lu ada baju yang bisa gua pinjam ga?"tanya ina

"Iya nih gel, gerah"tanty pun memberikan saran.

"Tapi badan gua kecil, mana muat samamu na" angel mengejek ina.

"Enak aja, badan kita ga beda jauh ya" gerutu ina.

"Yaudah ayok ganti baju dulu, kamu ga mau ikutan ran?" Tanya angel kepadaku

"Ngga, duluan aja kalian, aku tinggal sedikit lagi nih, eh btw dapur dimana ya haus ni" kataku.

"Oh, ayo ikut kami aja, deket kamarku kok."kata angel.

Mereka pun pergi kekamar angel untuk mengganti baju sementara aku kedapur untuk mencari angin. Kulihat didapur terdapat teh celup, langsung saja kubuat empat gelas teh manis. Saat sedang menikmati teh sambil melihat keluar jendela, tanty datang menghampiriku.

"Hei ran menghayal apa tu" tanty datang menghampiriku.

"Eh ini buatku juga?"tanya tanty.

"Iya minum aja emang buat lu, eh btw mana yang lain?"

"Itu mereka dikamar angel lagi tidur hahaha"

"Ha kok bisa tidur?"

"Iya mereka kecapean katanya, minta dikasi
satu jam tidur"

Tiba tiba ntah sengaja atau tidak, saat tanty minum teh tiba tiba saja tumpah ke badannya.

"Eh eh panasss!" Teriak tanty.
Tanty langsung reflek membuka bajunya.

"Ehh tanty" kataku sambil mengalihkan pandangan.
Tanty pun langsung berlari ke kamar mandi.
Akupun mulai membayangkan tubuh tanty, memiliki kulit kuning langsat ditambah payudaranya yang lumayan besar, membuat kontolku tiba tiba membesar dibalik kolorku.

"Ran tolong" teriak tanty mengagetkan lamunan ku.

"Ada apa tan?"

"Tolong tanyakan sama angel dimana handuk dong"

"Tapi kan mereka tidur?"

"Tanyakan aja, eh sekalian mintakan baju baru yaa"

"Ohh oke"

Akupun masuk kekamar tanty. Kulihat mereka sudah tidur menggunakan kaos dan celana pendek saja.

"Ngel, ngell" bisikku kepada angel. Namun dia tidak bangun. Kugoyang goyangkan pahanya yang mulus perlahan lahan, namun ntah setan apa yang mengodaku, bukannya menggoyangkan lagi, sekarang tanganku sudah mengelus pahanya. Puas mengelus pahanya tangan ku naik ke pantatnya, kuremas perlahan namun hanya rintihan yang keluar dari mulut temanku ini.

Namun akhirnya aku sadar dari nafsuku, akhirnya aku memukul pelan kearah tangannya dan akhirnya dia bangun.

"Ngel tanty minta baju sama handuk gih"

"Duh ini kan belum sejam, terus tu anak kenapa lagi"

"Oh, tadi dia minum teh terus tumpah"

"Iya itu cek dilemari aja ambil salah satu, kalau handuk ada dijemuran luar, aku mau lanjut tidur ya, satu jam aja kok, abis tu bangunin kami ya." Kata angel.

"Ohh oke gell."

Akupun membuka lemari, kulihat beberapa tumpukan pakaian, kuambil satu. Saat aku berjalan mau menuju keluar.

"Rann, lama amat, mana bajunya?"teriak tanty.

"Sabar tan, lagi ambil handuk"

"Gausah, disini ada handuk kok"

"Oh okee tan, ini handuknya"

"Udah masuk aja ga dikunci kok"

"Ha masuk?"

"Iya, tenang aja aku dah pake handuk kok"

Akupun masuk kedalam kamar mandi. Namun tanty tidak menggunakan handuk.

"Loh mana handukmu tan?"

"Udahh, aku tau kok maumu"

"Ha?? Maksudnya?"

"Aku udah ngeliat kamu tadi dikamar elus elus pantat si angel, aku mau juga dong"

Antara horny, malu, sama takut, itu yang kurasa saat ini.
" Udah gausah menghayal lagi, ini udah ada yang real didepan matamu" kata tanty mendekat kepadaku.

Langsung saja tanty menghajar bibirku, sambil tangannya mengunci pintu. Aku yang masih canggung dengan ciuman hanya pasrah dengan perlakuan tanty

"Kok kamu diam aja sih?gasuka ya?"

"Bukan gitu tan, aku belum pernah"

"Oh belum pernah , sini aku ajarin"

Tanty pun mulai melumat bibirku. Lama kelamaan aku mulai mengerti dengan permainannya. Bosan dengan bibir tanty, aku mulai penasaran dengan teteknya tanty.

"Tan, aku isap ya?"

"Silahkan sayang, ini milikmu sekarang "

Kuisap tetek tanty kiri dan kanan bergantian

"Ahkkk" lirih tanty pelan

"Enak?"

"Enak sayang akhhh, kamu hauss susu aku yaa?"

Cukup lama aku memainkan teteknya yang berukuran 34B itu, kadang kugigit pelan putingnya

"Sayang enakk gigit teruss ahkkk sayangg"

Cukup lama dengan teteknya, aku turun ke memeknya, bulu bulu halusnya kugigitin.

"Sayang jilatin dong memekku"
"Iya sabar dong sayang"

Akupun mulai menjilati memeknya

"Ahkkk sayang enak banget"
"Wangi banget memekmu tanty"
"Iya udah buru jilatin"
Ntah setan apa yang menghantuiku, kadang aku melakukannya seperti sudah profesional
"Ahhk ahkk sayang udh gatahann stop dulu"

Akhirnya kami gantian, tanty mulai menjilati kontolku

"Wih pisang apa nihh lumayan gede lah"
"Udah buruan isap hehehe"

Tanty pun mulai menghisap perlahan

"Tan gila enak bangett"

Seperti layaknya orang profesional tanty mengulum kontolku.

"Udah 10 menit nih aku ngulum belum keluar juga ya" kata tanty kesel

"Yaudah kita 69 aja biar kamu ga bosen juga" saran tanty kepadaku.

Kamipun tiduran dilantai kamar mandi, tanty menghisap kontolku diatas, aku menjlat jilat memeknya dari bawah

"Rann ahkk enak banget, terusan yaa"
"Iya kamu juga ya, agak dijilat jilat yaa"

Setelah 10 menit kami 69, pintu kamar mandi pun digedor

"DORR DORR DORRR!"